Lokasi : Areal Lumpur Lapindo Brantas (Sidoarjo)

Alam Terbuka yang tertutup oleh Hamparan Luas Semburan Lumpur Lapindo Brantas Sidoarjo.

Lokasi : Kota Tua di Surabaya

Kenangan yang begitu indah di Surabaya.

Lokasi : Museum House of Sampoerna

Mobil tua yang di abadikan di salah satu museum di Surabaya.

Lokasi : Museum House of Sampoerna

Iseng-iseng pose, g nyangka bagus juga hasilnya.

Lokasi : Sekitar Gerbang Tol Sidoarjo

G jauh dari Pondok Djandra Sidoarjo, tepatnya depan gerbang tol Sidoarjo... masih ada juga pemandangan buat baground Pose hehehee.

Sabtu, 30 Juni 2012

Rachel Kembali Eksis

Pekanbaru, Setelah sekian lama tak bertatap muka, apalagi komunikasi, kini hanya melalui foto Rachel kembali untuk Eksis... walaupun hanya sekedar foto tp sungguh menjadi hal-hal yang kreatif...

Rachel Farah Carissa kelahiran 8 Mei 1996 sungguh bertalenta sekali dalam permodelan... banyak pose yang menarik dari hasil jepretan sang photografer, mungkin juga karna udah cantik X orangnya ya...

Photografer mana yang akan kecewa law modelnya kayak gene....
selain itu dia juga mempunyai sifat yang baik terhadap orang lain walau sedikit malu² hmmmm.

Kalau ada yang berminat mo jadiin dia model sii... langsung aja datang ke tempat dia.. jauh.... pada mau ne...???    

Lain X dech.. kalian semua bakalan tau ma dia.. itu pun tergantung dianya mau atau g...


Jumat, 29 Juni 2012

Kerikil Tajam Itu Bernama Italia

Miroslav Klose, Bastian Schweinsteiger, Philipp Lahm meratapi kegagalan Jerman (Reuters)

VIVAbola - Sejak lama, publik sepakbola menyematkan julukan spesialis turnamen kepada timnas Jerman. Hal itu bukan tanpa alasan, Der Panzer mampu mendominasi sepakbola dunia dan Eropa dalam beberapa dekade. Tiga gelar juara Piala Eropa dan Piala Dunia menjadi bukti shahih julukan tersebut.


Bahkan seorang pemain legendaris Inggris pernah melayangkan istilah: "Sepakbola adalah permainan 11 pemain melawan 11 pemain yang dimenangkan oleh Jerman". Pernyataan itu secara tidak langsung menggambaran betapa Jerman sangat digdaya ketimbang raksasa Eropa lainnya. 


Tapi predikat itu tampaknya tidak berlaku jika Jerman dihadapkan dengan Italia. Jerman boleh jumawa di hadapan tim lain tapi tidak di hadapan Italia. Bak terkena 'sihir', Die Manschaft tidak pernah menang setiap menghadapi Italia di ajang resmi.


Dan laga malam ini menambah panjang rekor buruk Jerman. Philipp Lahm dan kawan-kawan harus kembali bertekuk lutut dari Italia dengan skor 1-2 di laga semifinal Kejuaran Eropa yang digelar di Stadion Olimpijs'kvi, Kamis, 28 Juni 2012 (Jumat dinihari WIB).


Jerman sebenarnya tampil dominan di laga ini. Namun solidnya pertahanan Italia menggagalkan sejumlah serangan Jerman. Kiper Italia, Gianluigi Buffon tampil apik dengan menepis berbagai ancaman yang datang. Begitu pula dengan Andrea Pirlo yang mampu merusak ritme permainan Jerman.


Di tengah tekanan, Italia justru mampu tampil efektif dengan mencuri dua gol lewat serangan balik cepat. Dua gol kemenangan Italia dicetak oleh Mario Balotelli di menit 20 dan 36. Jerman hanya mampu mempertipis ketertinggalan di penghujung laga melalui penalti Mesut Oezil.


Kapten timnas Jerman Philipp Lahm mengakui jika dirinya sedikit terkejut menyusul kekalahan timnya ini. "Ini sangat menyakitkan. Kami membuat kesalahan yang membuat mereka dengan mudah mencetak dua gol dalam 16 menit," sesalnya seperti dilansir Sky Sport. 


"Kami sudah bekerja keras dan tentunya tak akan menyerah setelah tertinggal dua gol. Tapi semuanya tak sesuai harapan kami. yang sangat menyakitkan adalah kami memiliki begitu banyak potensi untuk melangkah lebih jauh, tapi kami tidak cukup pintar," tambahnya.



Rekor Buruk Berlanjut

Kekalahan di laga malam ini memperpanjang rekor buruk Jerman jika menghadapi Italia. Kedua tim telah bersua delapan kali di dua ajang bergengsi sekelas Piala Eropa dan Piala Dunia. Jerman takluk di empat laga dan empat kali imbang, termasuk dua di laga Kejuaraan Eropa 1988 yang berkesudahan 1-1 dan Piala Eropa 1996 yang berakhir 0-0.


Kekalahan ini juga mengulangi kisah pedih Jerman di Piala Dunia 2006. Tampil sebagai kandidat juara yang dihuni pemain muda berbakat, Jerman harus keok dari Italia yang 'compang-camping' diterpa kasus skandal suap calciopoli. Padahal Jerman saat itu terbantu dengan dukungan puluhan ribu pendukungnya karena statusnya sebagai tuan rumah.


Sementara itu mengomentari kemenangan timnya malam ini, pelatih Italia, Cesare Prandelli mengaku bangga dengan perjuangan keras timnya. Dan dengan kemenangan ini, Prandelli berharap bisa menjadi sinyal bagi tim manapun untuk tidak meremehkan kekuatan Italia. 


Sebelum berangkat ke Polandia dan Ukraina, Italia diterpa kasus tidak sedap terkait skandal suap yang melibatkan sejumlah klub dan pemain. Tapi hal itu justru membuat Italia bisa mengeluarkan kemampuan terbaiknya dengan melibas lawan-lawan yang menghadang sejak babak penyisihan.


"Kami melakukan yang kami inginkan, dan berpikir jika kami benar-benar bisa mengalahkan Jerman. 15 menit terakhir kami membuang dua kesempatan yang salah satunya bisa membuat kami unggul 3-0. Tapi secara keseluruhan itu adalah kinerja yang luar biasa," tandasnya.(sj)

Selasa, 19 Juni 2012

Untuk siapa?

Semua yang ku lakukan untuk siapa
Semua yang kau lakukan untuk siapa
Semua yang dia lakukan untuk siapa
Semua yang mereka lakukan untuk siapa
 
Semua yang ku jalani untuk siapa
Semua yang kau jalani untuk siapa
Semua yang dia jalani untuk siapa
Semua yang mereka jalani untuk siapa


Semua yang ku beri untuk siapa
Semua yang kau beri untuk siapa
Semua yang dia beri untuk siapa
Semua yang mereka beri untuk siapa

Semua yang ku minta untuk siapa
Semua yang kau minta untuk siapa
Semua yang dia minta untuk siapa
Semua yang mereka minta untuk siapa

Aku dilahirkan untuk siapa
Kau dilahirkan untuk siapa
Dia dilahirkan untuk siapa
Mereka dilahirkan untuk siapa

(JA)

Solidaritas


Jadi dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa Solidaritas adalah integrasi, tingkat dan jenis integrasi, ditunjukkan oleh masyarakat atau kelompok dengan orang dan tetangga mereka Hal ini mengacu pada hubungan dalam masyarakat . hubungan sosial bahwa orang-orang mengikat satu sama lain. Istilah ini umumnya digunakan dalam sosiologi dan ilmu-ilmu sosial lainnya. Solidaritas adalah kesepakatan bersama dan dukungan: kepentingan dan tanggung jawab antar individu dalam kelompok, terutama karena diwujudkan dalam dukungan suara bulat dan tindakan kolektif untuk sesuatu hal.

Apa yang membentuk dasar dari solidaritas bervariasi antara masyarakat. Dalam masyarakat sederhana mungkin terutama berbasis di sekitar nilai-nilai kekerabatan dan berbagi. Dalam masyarakat yang lebih kompleks terdapat berbagai teori mengenai apa yang memberikan kontribusi rasa solidaritas sosial


Ketika dibangunnya solidaritas di suatu kalangan tertentu, maka akan menumbuhkan sebuah kepercayaan, simpatik, dari individu ke individu yang lainnya... namun ketika solidaritas itu mulai luntur, maka akan lunturlah sebuah kepercayaan, di sini akan timbul sebuah kecurigaan, saling acuh, saling tidak peduli, bahkan simpatik antar mereka pun akan punah seketika.(JA)


Kesabaran dengan Shalat

Bersabar dengan shalat
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ اسْتَعِينُواْ بِالصَّبْرِ وَالصَّلاَةِ إِنَّ اللّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ   
Hai orang-orang yang beriman, Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” (Q.S. al-Baqarah: 153)
            Sebenarnya ayat ini memiliki hubungan dengan ayat lain di al-Qur’an.
 وَاسْتَعِينُواْ بِالصَّبْرِ وَالصَّلاَةِ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلاَّ عَلَى الْخَاشِعِينَ
            “Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. dan Sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk” (Q.S. al-Baqarah: 45)
            Mengapa kita diperintahkan untuk bersabar dengan shalat? Apa hubungan mereka berdua?
            Sahabat…
            Sabar merupakan hal yang biasa bagi seorang pengarung kehidupan. Sabar merupakan langkah kita untuk melalui ujian Allah. Sabar adalah perkara yang mungkin bagi sebagian orang mudah. Namun banyak juga orang yang terjatuh ke dalam lubang kehinaan karena ketidaksabaran mereka dalam menghadapi segala hal. Namun mengapa Allah menghubungkan kesabaran dengan shalat?
            Seperti yang kita ketahui, bahwa kesabaran seseorang terkadang naik turun. Tergantung dari emosi orang itu sendiri. Kesabaran seseorang terkadang tidak stabil dan tidak bisa diukur. Maka dari itu, apa yang seharusnya kita jadikan sebagai pedoman dalam kesabaran?
            Ya, tentu saja pedoman dan alat ukur kesabaran seseorang itu shalat. Mengapa? Karena dengan shalat, maka orang itu akan menjadi lebih baik dan lapang hatinya. Dengan shalat, kita bisa membersihkan jiwa kita,
اُتْلُ مَآ اُوحِيَ اِلَيْكَ مِنَ الْكِتَابِ وَاَقِمِ الصَّلَوةَ صلى اِنَّ الصَّلَوةَ تَنْهَى عَنِ الْفَحْشَآءِ وَالْمُنْكَرِقلى وَلَذِكْرُ اللهُ اَكْبَرُقلى وَاللهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُوْنَ
            “bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu al-kitab (Al Quran) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar. dan Sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan,” (Q.S. al-Ankabuut: 45)
            Jika shalat dapat mencegah perbuatan keji dan munkar, maka pastilah shalat itu sangat berpengaruh bagi kesabaran hati seorang manusia. Ya, dengan shalat, maka kesabaran insya Allah akan dapat kita raih dan kelola dengan mudah. Kita tidak akan mudah terbawa emosi karena hilangnya kesabaran. 
            Bayangkanlah! Jika ada sebuah pintu tetapi tidak ada kuncinya, maka pintu itu akan mudah didobrak. Begitu pula sabar dan shalat. Jika kita sudah ‘mengaku’ sabar, tetapi pada dasarnya anda melalaikan shalat, maka yakinlah bahwa kesabaran anda itu hanya akan bersifat sementara. Sabar tidak akan sempurna tanpa shalat, kesabaran tidak akan kuat jika tanpa shalat.
               
        
Bencana itu pasti akan datang
   
وَلَنَبْلُوَنَّكُم بِشَيْءٍ مِّنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِّنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنفُسِ وَالثَّمَرَاتِ ۗ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ ٢:١٥٥
الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُم مُّصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ ٢:١٥٦
أُولَٰئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَاتٌ مِّن رَّبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ ۖ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُهْتَدُونَ ٢:١٥٧
dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: "Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun". mereka Itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka Itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.” (Q.S. al-Baqarah: 155-157)
            Banyak orang mengeluh pada diri mereka sendiri dan orang lain lantaran dirinya ditimpakan sebuah musibah dari Allah. Banyak diantara manusia lalai dan tidak bersabar. Bahkan banyak dari mereka melalaikan kehidupan mereka hanya karena mereka berputus asa karena apa yang ditimpakan oleh Allah padanya. Padahal, sebagai seorang muslim, sudah seharusnya kita tidak boleh berputus asa. Jika kita menghadapi suatu masalah atau ujian, maka jangan ragu untuk mengadukannya pada Allah! 
            Lihatlah ayat di atas! Kalimat awal ayat tersebut mengatakan bahwa, “dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu,”. Hal merupakan bentuk penegasan bahwa setiap manusia pasti mengalami yang namanya ujian atau musibah. Musibah ini tentu saja bermacam-macam bentuknya, apakah itu kemiskinan, kekurangan fisik atau makanan, ketakutan, kegelisahan, dll. Dan  jika kita tertimpa ujian atau musibah tersebut, maka yang kita lakukan adalah mengadu pada Allah. Bagaimana caranya? Yaitu dengan cara bertawakkal pada Allah.
14:12
            “mengapa Kami tidak akan bertawakkal kepada Allah? Padahal Dia telah menunjukkan jalan kepada Kami, dan Kami sungguh-sungguh akan bersabar terhadap gangguan-gangguan yang kamu lakukan kepada kami. dan hanya kepada Allah saja orang-orang yang bertawakkal itu, berserah diri" (Q.S. Ibrahim: 12)
            Di surah al-Baqarah ayat yang ke-155 sampai 157 juga menyebutkan bahwa jika kita ditimpakan suatu musibah, maka kita harus mengucapkan “innalillahi wa inna ilaihi raji’uun” yang artinya, “Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan kepada-Nya-lah kami kembali,“. Ucapan ini juga sekaligus menandakan sikap tawakkal atau berserah diri kepada Allah.
            Bayangkan! Allah memberikan kabar gembira bagi siapa saja yang mengucapkan kalimat itu jika dirinya sedang ditimpa musibah. Dan Allah mengakhiri potongan ayat ini dengan kata-kata yang sangat indah
            “…mereka Itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka Itulah orang-orang yang mendapat petunjuk,”
            Masuk surga itu dengan ujian

أَمْ حَسِبْتُمْ أَنْ تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ وَلَمَّا يَأْتِكُمْ مَثَلُ الَّذِينَ خَلَوْا مِنْ قَبْلِكُمْ ۖ مَسَّتْهُمُ الْبَأْسَاءُ وَالضَّرَّاءُ وَزُلْزِلُوا حَتَّىٰ يَقُولَ الرَّسُولُ وَالَّذِينَ آمَنُوا مَعَهُ مَتَىٰ نَصْرُ اللَّهِ ۗ أَلَا إِنَّ نَصْرَ اللَّهِ قَرِيبٌ

Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga? Padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah datangnya pertolongan Allah?" Ingatlah, Sesungguhnya pertolongan Allah itu Amat dekat.” (Q.S. al-Baqarah: 214)
Asbabun nuzul: Qatadah berkata, “Ayat ini turun saat Perang Khandaq/Ahzab. Ketika Rasulullah saw menghadapi cobaan, yaitu dikepung, dan diserang oleh kaum kafir Quraisy” (H.R. Abdurrazzaq. Lihat Ibnu Katsir: 1/432)
Banyak orang yang berangan-angan untuk menjadi penghuni surga, banyak orang yang menginginkan surga sebagai tujuan akhirnya. Namun, banyak juga orang  yang tidak sadar bahwa mereka telah gagal untuk ke surga.
Banyak orang yang bermimpi untuk menjadi ahli surga, banyak orang yang ingin mendapatkan surga, tetapi banyak juga orang yang ternyata tidak berhasil untuk ke surga.
Mengapa mereka gagal ke surga? Mereka gagal dalam menghadapi ujian dari Allah. Mereka terlalu cepat menyerah dan berputus asa. Mereka melarikan diri dari kenyataan bahwa ujian itu pasti datang kepada siapa saja yang beriman. Orang-orang yang beriman itu sudah pasti menerima ujian sebagai tanda bukti akan keimanannya pada Allah. Bagaimana bisa seseorang disebut sebagai orang yang beriman jika dirinya tidak ikhlas dan sabar atas ujian yang ditimpakan oleh Allah padanya? 
Banyak orang mengeluh karena begitu berat hidup yang harus dijalaninya. Padahal, masih banyak orang yang mengalami hal yang lebih buruk daripada dia. Sebagaimana bunyi ayat di atas, 
…sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan)…
Lihatlah! Anda tidak seharusnya untuk bersedih, berputus asa, atau merasa sengsara jika anda ditimpakan suatu musibah. Mengapa? Karena anda tidak sendirian di dunia ini. Anda tidak sendirian menghadapi ujian hidup yang begitu berat.
Lihatlah! Ayat di atas menunjukkan bahwa musibah adalah salah satu jalan untuk ke surga. Bagaimana caranya? Yaitu jika kita sabar dan tetap tawakkal pada Allah, maka insya Allah kita tergolong orang-orang yang sabar dan lulus ujian dari Allah.
Lihatlah! Ayat di atas juga menunjukkan pada kita bahwa sesungguhnya ujian itu bisa dilalui jika kita selalu berusaha. Ayat di atas juga dapat menjadi pengobat hati kita semua.
…Ingatlah, Sesungguhnya pertolongan Allah itu Amat dekat,

Wallahu a'lam

Kesabaran

قَالَ رَبِّ السِّجْنُ أَحَبُّ إِلَيَّ مِمَّا يَدْعُونَنِي إِلَيْهِ وَإِلاَّ تَصْرِفْ عَنِّي كَيْدَهُنَّ أَصْبُ إِلَيْهِنَّ وَأَكُنْ مِنَ الْجَاهِلِينَ
“Yusuf berkata: “Wahai Tuhanku, penjara lebih aku sukai daripada memenuhi ajakan mereka kepadaku. Dan jika tidak Engkau hindarkan daripadaku tipu daya mereka, tentu aku akan cenderung untuk (memenuhi keinginan mereka) dan tentulah aku termasuk orang-orang yang bodoh.” (Yuusuf:33)

فَاصْبِرْ لِحُكْمِ رَبِّكَ
“Maka bersabarlah kamu untuk (melaksanakan) ketetapan Tuhanmu.” (Al-Insaan:24)

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا اصْبِرُوا وَصَابِرُوا وَرَابِطُوا وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kalian dan kuatkanlah kesabaran kalian dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negeri kalian) dan bertakwalah kepada Allah supaya kalian beruntung.” (Aali ‘Imraan:200)

وَأْمُرْ أَهْلَكَ بِالصَّلاَةِ وَاصْطَبِرْ عَلَيْهَا
“Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya.” (Thaahaa:132)

إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا عَلَيْكَ الْقُرْءَانَ تَنْزِيلاً(23) فَاصْبِرْ لِحُكْمِ رَبِّكَ
“Sesungguhnya Kami telah menurunkan Al Qur’an kepadamu (hai Muhammad) dengan berangsur-angsur. Maka bersabarlah kamu untuk (melaksanakan) ketetapan Tuhanmu.” (Al-Insaan:23-24)

وَاصْبِرْ نَفْسَكَ مَعَ الَّذِينَ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ بِالْغَدَاةِ وَالْعَشِيِّ يُرِيدُونَ وَجْهَهُ
“Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya.” (Al-Kahfi:28)
Ini adalah sabar dalam melaksanakan ketaatan kepada Allah.

وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ حَتَّى نَعْلَمَ الْمُجَاهِدِينَ مِنْكُمْ وَالصَّابِرِينَ
“Dan sesungguhnya Kami benar-benar akan menguji kalian agar Kami mengetahui orang-orang yang berjihad dan bersabar diantara kalian.” (Muhammad:31)

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا اسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلاَةِ إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ
“Hai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan (mengerjakan) shalat, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” (Al-Baqarah:153)

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا اصْبِرُوا وَصَابِرُوا وَرَابِطُوا وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kalian dan kuatkanlah kesabaran kalian dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negeri kalian) dan bertakwalah kepada Allah supaya kalian beruntung.” (Aali ‘Imraan:200)

وَلَمَنْ صَبَرَ وَغَفَرَ إِنَّ ذَلِكَ لَمِنْ عَزْمِ الأُمُورِ
“Tetapi orang yang bersabar dan mema`afkan sesungguhnya (perbuatan) yang demikian itu termasuk hal-hal yang diutamakan.” (Asy-Syuuraa:43)

وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الأَمْوَالِ وَالأَنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ
“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepada kalian, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.” (Al-Baqarah:155)

إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ
“Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.” (Az-Zumar:10)

Senin, 18 Juni 2012

Hukum Mermperlihatkan Aurat Melalui Foto

Berkembangnya teknologi informasi semakin membuat dunia maya ramai pengunjung. Situs jejaring sosial semisal facebook, twitter, friendster tak pernah sepi pengunjung sebab pemilik akun disana akan terus mengakses. Begitu juga dengan situs chating seperti Yahoo Messanger, Nimbuzz, Mig33, atau sistus blogging seperti blogger dan wordpress. Memang situs-situs itu memberikan manfaat yang besar, dan tidak bisa diharamkan sebab tidak ada dalil yang mengharamkan. Bahkan dengan situs jejaring sosial kita bisa bersilaturahmi, berdakwah, dan memberikan koreksi pada penguasa zalim.
 
Namun masalah ditemui ketika banyaknya akun yang menampilkan auratnya di foto-foto. Facebook misalnya, banyak sekali yang mengumbar aurat disana. Ada juga akhwat yang telah berjilbab namun menampakkan foto masa lalunya sebelum berjilbab. Begitu juga yang ikhwan yang meng-upload gambar-gambar yang mempertontonkan aurat.
 
Memang hukum melihat melihat aurat secara tidak langsung berbeda dengan melihat aurat secara langsung. Namun dampak yang ditimbulkan hampir sama. Sebab orang yang melihat gambar aurat (islam tidak mebedakan porno dan aurat) sangat dimungkinkan akan tergoda untuk melakukan zina. Padahal Allah melarang mendekati zina sekali pun, apakah lagi orang yang menjerumuskan zina?
“Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah perbuatan keji, dan suatu jalan yang buruk”(QS. Al-Isra : 32) 
 
“Dan janganlah tolong menolong dalam perbuatan dosa dan pelanggaran, Dan bertakwalah kamu pada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksanya”(QS. Al- Maidah: 2)
 
Mempertontonkan atau memberi jalan pada orang lain untuk melihat gambar aurat sama ssaja menjerumuskan dia pada zina, baik zina besar ataupun paling tidak sudah mendekati zina atau zina kecil. Tidak selayaknya seorang muslim, membuka jalan pada kemaksiatan sebab ada kaedah ushul “menutup semua jalan menuju kemaksiatan”.
 
Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya Allah telah menetapkan pada anak adam zina yang bisa jadi dia mengalaminya, zina mata dengan melihat (yang diharamkan), zina lisan dengan perkataan (yang diharamkan) dimana diri menginginkannya, dan zina kemaluan yang membernarkan itu semua atau mendustainya” (HR. Bukhari)
 
Maka baik ikhwan ataupun akhwat, kepada setiap kaum muslimin maupun non-muslim agar berhenti dalam mengekspos gambar / foto yang memperlihatkan aurat karena itulah yang merusak mental anak muda. Perbuatan itu akan memberikan gambaran pada anak kecil sebuah kepantasan untuk melakukannya (membuka aurat) sehingga ketika besar jkelak dia tidak mau mengyunakan hijab, akan merusak moral pemuda karena pikirannya teracuni oleh sebab gambar aurat itu. Lihtalah generasi muda bangsa kita saat ini, degradasi moral sudah sangat mengkhawatirkan. Mari kita stop upload gambar aurat mulai dari sekarang juga!!!!
Selamatkan generasi muda kita, Allahuakbar!
 

Mental Kemiskinan

Suatu negara yang berkembang pesat akan kemajuan infrastruktur baik di bidang ekonomi maupun sosial politiknya, dan masih memiliki kekayaan yang melimpah ruah, serta sumber alam yang sangat bernilai besar jumlahnya, ternyata tampaklah sebuah negara yang besar, yang dianggap hebat oleh negara lain hanyalah negara yang bermentalkan kemiskinan.

Entah susunan UUD yang salah, entah kabinet yang salah, entah presiden yang salah, entah wakil rakyat yang salah???? smua bakalan ke mereka dituduhkan. bukan rakyat biasa ajja yang mengalami kemiskinan akan tetapi sangat banyak juga pejabat yang mengalami kemiskinan, mungkin... masih wajar ajja kalau orang yang benar² miskin mengatakan bahwa dirinya tidak ada uang, ini sungguh ironisnya orang yang memiliki harta yang berlimpah ruah masih mengatakan bahwa dirinya tidak memiliki uang, sungguhlah tampak bahwa dia bermentalkan kemiskinan.

Suatu bukti lagi kenapa disebut mental kemiskinan, banyak pejabat yang hobby dengan korupsi, sudah cukup dengan honor yang di berikan setiap bulannya, masih saja ingin merauk harta dengan cara korupsi dengan alasan apa yang dia dapat tidak cukup, sungguh terpelihara mental kemiskinan di jiwanya, sudah ada harta masih juga kurang harta. 

Negara kaya tapi bermental miskin... sungguh ironis... kapan semua ini berakhir... hai orang² yang memiliki mental kemiskinan, akankah hobbymu ini akan menjadi budaya negara yang dilestarikan. kapan semua ini akan binasa, sadarlah bahwa negara ini diisi oleh bangsa yang yang kaya, cerdas, hebat dsb.

Sudah cukuplah di Negara ini membinasakan orang² yang memiliki kemapuan lebih, jadilah bangsa negara yang memiliki mental kaya, kalaulah mental kaya ini diterapkan, InsyaAllah tidak akan ada lagi korupsi yang terjadi di kalangan pejabat..

Jumat, 15 Juni 2012

Hari Pencocokan Arah Kiblat: 27 Mei 2012

Kiblat adalah arah yang dituju ketika seorang muslim melakukan sholat. Kiblat kaum muslimin adalah Ka’bah yang berada di kota Mekah, Arab Saudi.

Setiap tahun, ada 2 saat di mana matahari singgah atau berkedudukan tepat di atas Ka’bah. Salah satunya adalah pada tanggal 27 Mei 2012, hari Ahad pada jam 12:18 waktu Mekah, atau 16:18 waktu indonesia bagian barat (WIB). Artinya, pada saat jam tersebut, siapa saja yang bisa melihat matahari maka ia bisa menentukan arah kiblat. Ketika kita mengarahkan pandangan ke matahari pada tanggal dan jam tersebut berarti kita telah menghadap kiblat. Artinya pula, bayangan benda yang lurus dan tegak pada saat itu akan membuat garis lurus ke arah kiblat.

Catatan: 1 atau 2 hari sebelum dan sesudah tanggal tersebut juga masih valid untuk menentukan arah kiblat pada sekitar jam di atas.

Peta wilayah bumi yang bisa melihat matahari di atas Ka’bah

Peta siang malam ketika matahari di atas Ka'bah, Mekah.
Peta siang malam ketika matahari di atas Ka'bah, Mekah. Wilayah yang mengalami siang hari dapat melihat matahari ketika berada di atas Ka'bah pada tanggal 27 Mei 2012, jam 12:18 waktu Mekah.
Info terkait: Arah Kiblat dan Fenomena Matahari di Atas Ka’bah.

Jadi, mari kita cek, kita cocokkan arah kiblat di rumah kita, di mushola kita, masjid kita, atau di mana saja dengan memanfaatkan fenomena matahari di atas Ka’bah ini. Jika melenceng, saatnya kita koreksi arah kiblat kita.

Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. Dan dimana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya. Dan sesungguhnya orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang diberi Al Kitab (Taurat dan Injil) memang mengetahui, bahwa berpaling ke Masjidil Haram itu adalah benar dari Tuhannya; dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan. [Al Baqarah: 144]

::: Sumber :::

Hal ini di poskan kembali, hanya untuk mengingatkan kembali

Hubungan Antara Sunnah, Bid'ah, & Taklid

Khutbah Pertama

إِنَّ الْحَمْدَ لله نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوْذُ بلله مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ الله فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لَا اله إلا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.
يَاأَيُّهاَ الَّذِينَ ءَامَنُوا اتَّقُوا الله حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ
يَاأَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُم مِّنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيرًا وَنِسَآءً وَاتَّقُوا اللهَ الَّذِي تَسَآءَلُونَ بِهِ وَاْلأَرْحَامَ إِنَّ الله كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا اتَّقُوا الله وَقُولُوا قَوْلاً سَدِيدًا . يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَن يُطِعِ اللهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
أَمَّا بَعْدُ:
فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ الله وَخَيْرَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صلى الله عليه و سلم وَشَرَّ الْأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ، وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلَالَةٌ، وَكُلَّ ضَلَالَةٍ فِي النَّارِ. اللهم صَل عَلَى مُحَمدٍ، وَعَلَى أله وَصَحْبِهِ وَسَلمْ.

Ikhwan fillah rahimakumullah.
Merupakan suatu kewajiban bagi kita untuk menuntut ilmu Al-Qur’an dan As-Sunnah agar kita dapat menghindari dan menolak syubhat di dalam memahami dien Islam ini. Telah kita sepakati bersama bahwa hanya dengan Al-Qur’an dan As-Sunnah kita dapat selamat dan tidak akan tersesat.
Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam bersabda:

تَرَكْتُ فِيْكُمْ أَمْرَيْنِ لَنْ تَضِلُّوْا مَا تَمَسَّكْتُمْ بِهِمَا، كِتَابَ اللهِ وَسُنَّةَ نَبِيِّهِ.
“Aku tinggalkan pada kalian dua perkara, jika kalian berpegang teguh dengan keduanya kalian tidak akan sesat selama-lamanya yaitu: Kitabullah dan sunnah NabiNya.” (Hadist Riwayat Malik secara mursal (Al-Muwatha, juz 2, hal. 999).

Syaikh Al-Albani mengatakan dalam bukunya At-Tawashshul anwa’uhu wa ahkamuhu, Imam Malik meriwayatkan secara mursal, dan Al-Hakim dari Hadits Ibnu Abbas dan sanadnya hasan, juga hadist ini mempunyai syahid dari hadits jabir telah saya takhrij dalam Silsilah Ahadits As-Shahihah no. 1761).

Adakah pilihan lain agar kita termasuk dalam orang-orang yang selamat dan agar umat Islam ini memperoleh kejayaan lagi selain mengikuti Al-Qur’an dan As-Sunnah dengan pemahaman para Salafus Shalih? Tentu tidak ada, karena sebenar-benar ucapan adalah Kalamullah, sebaik-baik petunjuk adalah sunnah Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam dan sebaik-baik generasi adalah generasi sahabat yang telah Allah puji dan Allah ridhai.

Suatu kebahagiaan kiranya jikalau kita termasuk dalam golongan yang selamat, golongan Tha’ifah Manshurah (kelompok yang mendapat pertolongan) dari Allah.

Ikhwan fillah rahimakumullah
Kebanyakan ummat Islam, kini terjebak dalam taklid buta. Terkadang suatu anjuran untuk mengikuti dan berpegang teguh pada Al-Qur’an dan sunnah serta memalingkan jiwa dari selain keduanya dianggap sebagai seruan yang mengajak kepada pelecehan pendapat para ulama dan menghalangi untuk mengikuti jejak para ulama atau mengajak untuk menyerang perkataan mereka.

Padahal tidak demikian yang dimaksudkan, bahkan harus dibedakan antara mengikuti Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam semata dengan pelecehan terhadap pendapat para ulama. Kita tidak boleh mengutamakan pendapat seseorang di atas apa yang telah dibawa oleh beliau dan tidak juga pemikirannya, siapapun orang tersebut. Apabila seseorang datang kepada kita membawakan suatu hadits, maka hal pertama yang harus kita perhatikan adalah keshahihan hadits tersebut kemudian yang kedua adalah maknanya. Jika sudah shahih dan jelas maknanya maka tidak boleh berpaling dari hadits tersebut walaupun orang disekeliling kita menyalahi kita, selama penerapannya juga benar.

Para Imam ulama Salaf yang dijadikan panutan umat, mencegah para pengikutnya mengikuti pendapat mereka tanpa mengetahui dalilnya. Di antara ucapan Abu Hanifah: “Tidak halal bagi seseorang untuk mengambil pendapat kami sebelum dia mengetahui dari mana kami mengambilnya.”

Kemudian, “Bila saya telah berkata dengan satu pendapat yang telah menyalahi kitab Allah ta’ala dan sunah Nabi Shallallaahu alaihi wa Salam , maka tinggalkanlah pendapatku.”

Sedangkan mayoritas ummat Islam sekarang ini mereka berkata, “Ustadz saya berkata.”
Padahal sudah datang kepada mereka firman Allah dalam surat Allah Hujarat ayat 1, artinya, “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mendahului Allah dan RasulNya.”

Ibnu Abbas berkata, “Hampir-hampir saja diturunkan atas kalian batu dari langit. Aku mengatakan kepada kalian,” Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam bersabda, tetapi kalian mengatakan, Abu Bakar berkata, Umar berkata.”

Firman Allah dalam surat 7 ayat 3, artinya, “Ikutilah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu dan janganlah kamu mengikuti pemimpin-pemimpin selainNya. Amat sedikitlah kamu mengambil pelajaran (dari padaNya).” 

Kemudian salah satu penyakit umat Islam sekarang ini disamping taklid buta adalah banyaknya para pelaku bid’ah. Dan di antara sebab-sebab yang membawa terjadinya bid’ah adalah:
  • Bodoh tentang hukum agama dan sumber-sumbernya.Adapun sumber-sumber hukum Islam adalah Kitabullah, sunnah RasulNya dan ijma’ dan Qiyas. Setiap kali zaman berjalan dan manusia bertambah jauh dari ilmu yang haq, maka semakin sedikit ilmu dan tersebarlah kebodohan. Maka tidak ada yang mampu untuk menentang dan melawan bi’dah kecuali ilmu dan ulama. Apabila ilmu dan ulama telah tiada dengan wafatnya mereka, bi’dah akan mendapatkan kesempatan dan berpeluang besar untuk muncul dan berjaya dan tokoh-tokoh bid’ah bertebaran menyeret umat ke jalan sesat.
  • Mengikuti hawa nafsu dalam masalah hukum.Yaitu menjadikan hawa nafsu sebagai sumber segalanya dengan menyeret/membawa dalil-dalil Al-Qur’an dan As-Sunnah untuk mendukungnya, dalil-dalil tersebut dihukumi dengan hawa nafsunya. Ini adalah perusakan terhadap syari’at dan tujuannya.Allah Ta’ala berfirman, “Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai ilah-nya dan Allah membiarkannya sesat berdasarkan ilmuNya dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatannya? Maka siapakah yang akan memberinya petunjuk sesudah Allah (membiar-kan sesat) …” (Al-Jatsiyah: 23).
  • Fanatik buta terhadap pemikiran-pemikiran orang tertentu.Fanatik buta terhadap pemikiran orang-orang tertentu akan memisahkan antara seorang muslim dari dalil dan al-haq. Inilah keadaan orang-orang yang fanatik buta pada zaman kita sekarang ini, Mayoritas terdiri dari pengikut sebagian madzhab-madzab, sufiyyah dan quburiyyun (penyembah-penyembah kuburan), yang apabila mereka diseru untuk mengikuti Al-Kitab dan As-Sunnah, mereka menolaknya. Dan mereka juga menolak apa-apa yang menyelisihi pendapat mereka. Mereka berhujah dengan madzab-madzab, syaikh-syaikh, kiyai-kiyai, bapak-bapak nenek moyang mereka. Ini adalah pintu dari sekian banyak pintu-pintu masuknya bid’ah ke dalam agama Islam ini.
  • Ghuluw (berlebih-lebihan.Contoh dari point ini adalah madzab khawarij dan syi’ah. Adapun khawarij, mereka ghuluw berlebihan dalam memahami ayat-ayat peringatan dan ancaman. Mereka berpaling dari ayat-ayat raja’ (pengharapan), janji pengampunan dan taubat sebagaimana Allah Subhannahu wa Ta’ala berfirman, yang artinya: “Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendakiNya …” (An-Nisa’: 48,116).
  • Tasyabuh dengan kaum kuffar.Tasyabbuh (menyerupai) kaum kuffar adalah sebab yang paling menonjol terjatuhnya seorang kedalam bid’ah. Hal ini pulalah yang terjadi di zaman kita sekarang ini. Karena mayoritas dari kalangan kaum Muslimin taqlid kepada kaum kuffar pada amal-amal bid’ah dan syirik. Seperti perayaan-perayaan ulang tahun (maulid) dan mengadakan hari-hari atau minggu-minggu khusus dan perayaan serta peringatan bersejarah (menurut anggapan mereka) seperti, peringatan Maulid Nabi. Isra’ Mi’raj, Nuzulul Qur’an dan yang lainnya adalah meyerupai peringatan-peringatan kaum kuffar.

مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ
“Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum maka dia termasuk mereka.”  (Abu Dawud).
  • Menolak bid’ah dengan bid’ah yang semisalnya atau bahkan yang lebih rusak.Contohnya ialah kaum Murji’ah, Mu’tazilah, Musyabibhah dan Jahmiyyah. Kaum Murji’ah memulai bid’ahnya dalam mensikapi orang-orang yang dizamannya, mereka berkata: “Kita tidak menghakimi mereka dan kita kembalikan urusannya kepada Allah Subhannahu wa Ta’ala ”. Hingga akhirnya mereka sampai pada pendapat bahwa maksiat tidak me-mudharat-kan iman, sebagaimana tidak berfaedah ketaatan yang disertai kekufuran. Al-Baghdadi berkata: “Mereka dinamakan Murji’ah karena mereka memisahkan amal dari keimanan.”
  •  
Demikianlah, para ahlul bid’ah menjadikan kebid’ahan-kebid’ahan yang mereka lakukan sebagai satu amalan ataupun suatu sunnah, sedangkan yang benar-benar sunnah mereka jauhi. Padahal sesungguhnya Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam telah bersabda,

مَنْ عَمِلَ عَمَلاً لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ.
“Barangsiapa mengajarkan suatu amalan yang tidak ada keterangannya dari kami (Rasulullah), maka dia itu tertolak.” (Hadist riwayat Muslim).

Ihwan fillah rahimakumullah
Oleh karena itu jika kita mempelajari seluk beluk taqlid, kemudian kita pelajari hakekat kebid’ahan niscaya kita tahu bahwa ternyata antara bid’ah dan taqlid mempunyai hubungan yang sangat erat sekali. Jika kita perhatikan perbuatan bid’ah niscaya kita akan mengetahui bahwa pelakunya adalah seorang muqallid. Dan kalau kita melihat seorang muqallid, niscaya kita lihat bahwa dia tenggelam dalam kebid’ahan, kecuali bagi mereka yang dirahmati oleh Allah ‘Azza wa Jalla. Berikut ini ada beberapa sebab yang menunjukkan bahwa taqlid itu mempunyai hubungan yang erat dengan bid’ah.

Muqallid tidak bersandar dengan dalil dan tidak mau melihat dalil; jika dia bersandar pada dalil, maka dia tidak lagi dinamakan muqallid. Demikian pula mubtadi’, diapun dalam melakukan kebid’ahan tidak berpegang dengan dalil karena kalau berpegang dengan dalil maka ia tidak lagi dinamakan dengan mubtadi’ karena asal bid’ah adalah mengadakan sesuatu hal yang baru tanpa dalil atau nash.

Taqlid dan bid’ah adalah tempat ketergelinciran yang sangat berbahaya yang menyimpangkan seseorang dari agama dan aqidah. Karena dua hal tersebut akan menjauhkan pelakunya dari nash Al-Qur’an dan As-Sunnah yang merupakan sumber kebenaran.

Taqlid dan bid’ah merupakan sebab utama tersesatnya umat terdahulu. Allah Subhannahu wa Ta’ala menceritakan dalam Al-Qur’an tentang Bani Isra’il yang meminta Musa Alaihissalam untuk menjadikan bagi mereka satu ilah dari berhala, karena taqlid kepada para penyembah berhala yang pernah mereka lewati.

FirmanNya, artinya, “Dan kami seberangkan Bani Israil keseberang lautan itu, maka setelah mereka sampai pada satu kaum yang telah menyembah berhala mereka, Bani Israil berkata: “Hai Musa, buatlah untuk kami sebuah ilah (berhala) sebagaimana mereka mempunyai beberapa ilah (berhala)!. Musa menjawab: “Sesungguhnya kamu adalah kaum yang tidak mengetahui (sifat-sifat Ilah)! “sesungguhnya mereka itu akan dihancurkan kepercayaan yang dianutnya dan akan batal apa yang selalu mereka kerjakan.” (Al- A’raf: 138-139).

Sekalipun Nabi Musa Alaihissalam melarang dan mencerca mereka dan mereka mengetahui bahwa arca itu hanyalah bebatuan yang tidak memberi manfaat dan mudlarat, tetapi mereka tetap membikin patung anak sapi dan menyembahnya.

Hal ini disebabkan karena taqlid yang sudah menimpa diri mereka. Ayat ini sangat jelas menunjukkan bahaya taqlid dan hubungannya yang sangat erat dengan kebid’ahan bahkan dengan kesyirikan dan kekufuran. Hal inilah yang merupakan sebab kesesatan Bani Isra’il dan umat lainnya, termasuk sebagian besar ummat Muhammad Shallallaahu alaihi wa Salam .

Terakhir adalah bagaimana cara kita untuk keluar dari bid’ah ini
Jalan keluar dari bid’ah ini telah di gariskan oleh Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam dalam banyak hadits. Dan satu di antaranya adalah berpegang teguh pada Al-Qur’an dan As-Sunnah dengan pemahaman para Salafus Shahih, , karena mereka adalah orang yang paling besar cintanya kepada Allah dan RasulNya, paling kuat ittiba’nya, paling dalam ilmunya, dan paling luas pemahamannya terhadap dua wahyu yang mulia tersebut. Dengan cara ini seorang muslim mampu berpegang teguh dengan agamanya dan bebas dari kotoran yang mencemari dan terhindar dari semua kebid’ahan yang menyesatkan.

Mudah-mudahan Allah senantiasa memberikan taufiq dan hidayahNya kepada kita semua dan kepada saudara-saudara kita yang terjerumus dan bergelimang di dalam kebid’ahan. Mudah-mudahan pula Allah menambah ilmu kita, menganugrahkan kekuatan iman dan takwa untuk bisa tetap istiqomah di atas manhaj yang hak dan menjalani sisa hidup di jaman yang penuh fitnah ini dengan bimbingan syari’at Muhammadiyah (syariat yang dibawa oleh Muhammad Shallallaahu alaihi wa Salam ), sampai kita bertemu Allah dengan membawa bekal husnul khatimah.

Amin ya Rabbal Alamin.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ.

Khutbah Kedua
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَلَّى اللهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلَّمَ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا. قَالَ تَعَالَى: يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ. قَالَ تَعَالَى: {وَمَن يَتَّقِ اللهَ يَجْعَل لَّهُ مَخْرَجًا} وَقَالَ: {وَمَن يَتَّقِ اللهَ يُكَفِّرْ عَنْهُ سَيِّئَاتِهِ وَيُعْظِمْ لَهُ أَجْرًا}. ثُمَّ اعْلَمُوْا فَإِنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِالصَّلاَةِ وَالسَّلاَمِ عَلَى رَسُوْلِهِ فَقَالَ: {إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا}.
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ. اَللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ، وَأَرِنَا الْبَاطِلَ باَطِلاً وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا. سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ، وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ. وَأَقِمِ الصَّلاَةَ.

Kamis, 14 Juni 2012

Nasehat Orang Tua Part II

Bertahun lamanya sudah dilalui dengan segala kesibukan dan perjuangan seorang anak lelaki yang berasal dari tempat terpencil merantau ke tengah-tengah kota yang penuh kebisingan dunia, ternyata tidaklah membuatnya putus asa untuk selalu berusaha dan berjuang untuk menyambung hidupnya...

Dengan bekal kejujuran si anak itu bisa di bilang sukses, karena dari hasil kerja kerasnya kini si anak bisa membuat sebuah usaha yang di kelola sendiri, yaitu membuat sebuah toko yang tak jauh letaknya dari tempat dia bekerja dulu, pada suatu malam si anak termenung letih di teras rumah, dia merindukan sesosok ibu yang telah lama ditinggalkan, dan pada akhirnya dia memutuskan untuk membawa ibunya tinggal bersamanya di kota, kabar inipun langsung disampaikan keesok paginya melalui surat, begitu si ibu menerima sepucuk surat itu lalu dibacanya dengan riang gembira....

To : Ibunda Tersayang
Assalaamualaikum Wr. Wb.
Ibunda,... Ananda mohon maaf kalau selama ini ananda tidak bisa menjenguk ibunda di kampung, karena ananda selama di kota sibuk dengan pekerjaan, oya bu... apakah kiriman ananda stiap bulannya cukup buat ibu...mudah-mudahan saja cukup ya bu..... karena hanya sgitu yang bisa ananda kirimkan...

Ananda akan memberitau ibu... bahwa bulan depan ananda tidak bisa mengirim uang buat ibu, karena ananda kepengen ibu tinggal bersama ananda di kota....

udah dulu ya bu.. ananda tunggu kedatangan ibu di sini, ananda sudah siapkan tiket buat ibu, dan uangnya sebagian sedekahkan kepada orang yang membutuhkan,....
Wassalamualaikum Wr. Wb.

tertanda

Annakmu yang comel


setelah membaca surat tersebut, siibu pun meneteskan air mata kebahagiaan buat anaknya, lalu keesokan harinya si ibu bergegas menuju terminal bus untuk berangkat kekota, selama perjalanan si ibu merasakan kebahagiaan yang telah di raih oleh anaknya...

Sesampainya di kota si Ibu ternyata telah di nantikan oleh si anak tepat di gerbang terminal kota.... Alhamdulillah...... Ibu!!!! teriak si anak..... lalu mereka berpelukan.... kemudian si anak membawa si ibu ke rumahnya... sampailah mereka di rumah si anak.

"Ayo bu masuk.,., pinta si anak, si ibu masih ragu-ragu untuk masuk, karena masih terasa asing baginya rumah yang dia datangi itu, "ayolah bu.... rumahku juga rumah ibu.." pintanya lagi... tanpa ragu lagi kemudian si ibu masuk kerumah dengan di papah oleh si anak.... lalu si ibu diantarkan ketempat tidur untuk istirahat.... "rumahmu bagus nak...." puji si ibu... "bukan rumahku bu...." jawab si anak.. "trus rumah siapa...?" si ibu jadi heran... si anak malah nyengir.... "ya.... rumah kitalah bu..... hehhehee kan aku dah bilang,, rumahku juga rumah ibu..." mereka ketawa bersama hahahhahaha "bisa aja kamu  ne nak...".

Kalaulah kita selalu mendengarkan nasehat yang orang tua kita berikan, maka hidup kita akan bahagia,....
tp kalau kita tidak pernah mendengarkan bahkan tidak mengindahkan nasehat-nasehat orang tua kita, bagaimna kita mau sukses dan bahagia..???

Lirik lagu Drive



Rabu, 13 Juni 2012

Air Mata seorang Pemimpin

السلام عليكم ورحمةالله وبركاته

Sahabat Fillah yang dimuliakan Allah Subhanahu wa ta’ala


renungan jelang fajar kali ini adalah tentang…
... “…Air Mata seorang Pemimpin…”

Rasûlullâh Shallallâhu 'Alaihi Wasallam bersabda…
dari Abu Hurairah ra berkata…
“tatkala Rasûlullâh Shallallâhu 'Alaihi Wasallam berada dalam suatu majelis…
sedang berbicara dengan para sahabat…
maka datanglah orang Arab Badui dan berkata… : “Kapankah terjadinya Kiamat…?”
Rasûlullâh Shallallâhu 'Alaihi Wasallam terus melanjutkan pembicaraannya…

sebagian Sahabat berkata… :
‘Rasûlullâh Shallallâhu 'Alaihi Wasallam mendengar apa yang ditanyakan…
tetapi tidak menyukai apa yang ditanyakannya…’

berkata sebagian Sahabat yang lain… :
“Rasûlullâh Shallallâhu 'Alaihi Wasallam tidak mendengar…’

setelah Rasûlullâh Shallallâhu 'Alaihi Wasallam menyelesaikan perkataannya…
Beliau Shallallâhu 'Alaihi Wasallam bertanya… : ‘Mana yang bertanya tentang Kiamat…?’
berkata orang Arab Badui itu… ‘Saya wahai Rasûlullâh Shallallâhu 'Alaihi Wasallam…’

Rasûlullâh Shallallâhu 'Alaihi Wasallam berkata… :
‘Jika amanah disia-siakan… maka tunggulah Kiamat…’
Bertanyalah para Sahabat… : ‘Bagaimana menyia-nyiakannya…?’

Rasûlullâh Shallallâhu 'Alaihi Wasallam menjawab… :
“Jika urusan diserahkan kepada yang bukan ahlinya… maka tunggulah Kiamat…”
[HR. Bukhari]

“Sesungguhnya akan datang di tengah-tengah kalian para pemimpin sesudahku…
mereka menasihati orang di forum-forum dengan penuh hikmah…
tetapi jika mereka turun dari mimbar mereka berlaku culas…
hati mereka lebih busuk daripada bangkai…

Barang siapa yang membenarkan kebohongan mereka…
dan membantu kesewenang-wenangan mereka…
maka aku bukan lagi golongan mereka dan mereka bukan golonganku…
dan mereka tidak akan dapat masuk telagaku…

Barang siapa yang tidak membenarkan kebohongan mereka…
dan tidak membantu kesewenang-wenangan mereka…
maka mereka adalah termasuk golonganku dan aku termasuk golongan mereka…
dan mereka akan datang ke telagaku…”
[H.R. At-Thabrani]

“Jika para pemimpin tidak lagi memerintah berdasarkan kitab Allah (Al Qur’an)…
dan tidak menjadikan apa yang diturunkan Allah sebagai pegangan dalam memutuskan perkara…
maka hal itu akan menebarkan rasa permusuhan diantara mereka…”
[HR. Ibnu Majah]

“Akan muncul di akhir zaman lelaki yang memanipulasi agama untuk kepentingan dunia…
Mereka mengenakan pakaian yang halus-halus…
lidah mereka lebih manis daripada madu tetapi mereka berhati serigala…
Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman…
”Apakah kepada-Ku mereka sombong atau, kepada-Ku mereka berani…
Atas nama-Ku mereka bersumpah…
Maka akan ditimpakan kepada mereka fitnah…
yang membuat orang-orang pandai jadi kebingungan…”
[H.R. Tirmidzi]


“…air mata sosok Khalifah UMAR bin ABDUL AZIZ ra…”

pada suatu hari seseorang menjumpai Umar bin Abdul Aziz ra…
Ia adalah seorang khalifah dari Bani Umayyah yang sangat terkenal…

Orang tersebut melihat Umar bin Abdul Aziz ra sedang menangis sendirian…

"Mengapa engkau menangis wahai Amirul Mukminin…?" tanya orang itu dengan hati-hati…
"Bukankah engkau telah menghidupkan banyak sunnah dan menegakkan keadilan…?"
lanjut orang itu lagi…

Umar bin Abdul Aziz ra masih terus menangis…
tiada tanda-tanda ia akan berhenti dari tangisnya…

beberapa saat kemudian… barulah ia menyahut seraya berkata… :
"Bukankah aku kelak akan dihadapkan pada pengadilan Allah Subhanahu wa ta’ala…?
kemudian aku pasti ditanya tentang rakyatku…?

Demi Allah…
aku benar-benar sangat takut… takut karena telah tidak berbuat adil terhadap mereka…
aku masih mengkhawatirkan diri ini…
khawatir kalau diri ini tidak dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan…
seandainya banyak hak rakyat-rakyatku yang aku dzalimi…?"

Air mata Umar bin Abdul Aziz ra kembali mengalir dengan derasnya…

Tidak lama berselang dari peristiwa itu…
Umar bin Abdul Aziz menghadap Allah SWT…
Ia pergi untuk selama-lamanya…

Umar yang dikenal sebagai khalifah yang shalih… bijak… banyak melakukan kebaikan… dan selalu berlaku adil kepada rakyat…
masih saja menangis ketika mengingat pengadilan Allah SWT di hari akhir kelak…

Sahabat Fillah…
“lalu bagaimanakah dengan diri qt sebabagi pemimpin diri sendiri…?
lalu bagaimanakah dengan diri qt sebagai pemimpin keluarga…?
lalu bagaimanakah dengan diri qt sebagai pemimpin organisasi di masyarakat…?”


Sahabat Fillah…
walaupun sangat kecil kemungkinannya…
(karena 1… 2… 3… 4… 5… detik atau menit atau jam…
qt belumlah tahu apa yang akan terjadi pada diri qt…)

tetapi…
masih ada kesempatan bagi qt (khususnya diri saya pribadi) untuk merenungi…
- apakah yang qt lakukan sejak kemarin hingga detik ini…
termasuk telah berlaku dzalim terhadap diri sendiri… keluarga… atau orang lain…?

- apakah yang qt lakukan sejak kemarin hingga detik ini…
dapat dikatakan telah berlaku adil terhadap diri sendiri… keluarga… atau orang lain…?

Wallahu Ta’ala A’lamu bish showwab
Barakallahu fiikum wa jazakumullah khairan khatsir,,
.

والسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


@. Temukan-Aku-Dalam-ISTIKHARAH-MU-Duhai-Belahan-Jiwa-Ku .@
-------------------------------------------
Bagi teman teman yang menyukai silahkan tag / share sendiri dan bantu temanmu yang lain untuk ditagkan. Jangan lupa klik “ SUKA”. terimakasih
@@@@@@ SEMOGA BERMANFAAT.@@@@@@@
ஜ۩۞۩ஜ ஜ۩۞۩ஜ ஜ۩۞۩ஜ ஜ۩۞۩ஜ ஜ۩۞۩ஜ

  

Rabu, 06 Juni 2012

Nasehat Seorang IBU Part I

Di suatu tempat, hiduplah seorang anak laki² dengan Ibunya yang sudah ditinggal mati oleh suaminya, walaupun mereka hidup berdua, mereka selalu merasakan kebahagiaan yang tak dimiliki oleh orang lain. gari demi hari mereka lalui tanpa ada kata² menyerah demi bertahan hidup mereka berdua selalu bekerja keras dengan harapan kebahagiaan.

Waktu demi waktu tak terasa berlalu sianal[un semakin tumbuh dewasa dan timbul dibenaknya untuk mengais rejeki di kota yang begitu padat dengan penduduknya, padat dengan bangunannya, padat dengan kendaraannya yang menyebabkan setiap jalan di kota tersebut mengalami macet. Sianak membuka ceritanya kepada sang ibu.. "Ibu... bolehkan ananda pergi merantau ke kota?"... dengan wajah yang tanpa ekspresi si ibu tak memberikan jawaban, kemudian si anak bertanya lagi kepada ibunya "Bu... bolehkan ananda pergi merantau ke kota?"... lalu si ibu menjawab pertanyaan anaknya dengan pertanyaan, "Apa yang akan kamu cari di kota...?" si anakpun bingung... tapi si anak tak pernah menyerah, lalu berkata "Ananda akan bekerja bu,... ananda akan bahagiakan ibu... kalau ananda sudah bekerja di sana, ananda akan mengirimkan hasil kerja ananda setiap bulannya ke Ibu..", si anak belum juga berhenti meluluhkan hati si ibu..."Izinkan ananda ya bu.., ananda sayang Ibu.." kemudian si ibu bertanya  lagi... "Apakah kamu tidak akan pulang ke gubuk kita ini..?" dengan wajah heran si anak menjawab "Ananda pasti pulang bu, yang ananda punya adalah Ibu, ananda g punya siapa² lagi selain ibu,,," pada akhirnya si ibu pun mengizinkan si anak untuk merantau ke kota.

Si anak berpamitan kepada si ibu untuk berangkat.. sebelum si anak meninggalkan ibunya, ibunya memberikan nasehat kepada anaknya."Nak.... ketika kamu pergi dan hidup ditengah hiruk pikuk kota, Ibu harap kamu selalu jaga nama baik keluargamu, jangan pernah kamu tinggalkan ibadahmu, jangan pernah kamu lupakan keluargamu...., seburuk²nya keluarga lebih buruk orang yang menyebarkan aib keluarganya". kemudian si anak berpamitan dan berkata" Baiklah bu.. ananda akan selalu ingat pesan ibu, ananda akan selalu meridukan ibu, ananda akan selalu doakan ibu... ananda pergi bu... Assalamualaikum.... kemudian ibu menjawab "Walaikumsalam......, hati² di jalan ya nak.... jaga dirimu....." 

Setelah si anak menempuh perjalanan yang cukup jauh dan melelahkan kemudian si anak mencari tempat peristirahatan tepat di teras mushollah, lalu tak lama kemudian berkumandanglah adzan Ashar... Alahuakbar.. Allahuakbar.!!!..... kemudian si anak meluncur ke temapt ambil air wudhu yang tak jauh dari tempat dia istirahat... setelah adzan selesai kemudian komat, lalu shalat Ashar berjemaah. setelah selesai shalat si anak kembali lagi ke tempat semula, tempat dia beristirahat, tanpa sadar ada seseorang berbjubah putih dengan sorbannya yang besar dan memiliki janggut yg panjang dan keriting mengejutkan si anak.. Assalamualaikum... sontak si anak sambil menjawab salam orang tersebut "Walaikumsalam..... "maaf nak... kamu menduduki sandal saya..."... "Hehehe maaf pak... abisnya saya capek banget pak... ampe g terasa ne pinggul, mana sandal mana ubin... seharian duduk di mobil jd bikin pinggul mati rasa"...orang tersbut hanya tersenyum kecil mendengar celoteh si anak yang lagi salah tingkah, kemudian orang tersebut menanyakan "ngomong² kamu dari mana, dan mau kemana...? si anak menjawab "saya dari kampung pak, saya datang ke kota ini bertujuan untuk bekerja.... orang tersebut kebetulan memiliki toko kelontong dan membutuhkan seorang karyawan..."Nah... kebetulan saya punya sebuah toko dan membutuh seorang karyawa, mudah² kamu mau...." si anakpun sumringah "Alhamdulillah....".. "Ayo ikut Bapak" ajak orang itu.

Sesampainya di Toko kepunyaan si Bapak yang berpenampilan Walisongo itu, si anak dipersilahkan masuk dan duduk di kursi plastik yang sudah di sediakan di teras rumah, kebetulan kan kamu capek, ne minum buat kamu..." makasi pak.. sruppppppp..... Nantikan Tulisan Lanjutan.......Part II    (JA)

Comment on Facebook